Minggu, 26 Februari 2012

MOTOR STANDART GANTI BUSI RACING, PERCUMA!!

Diposting oleh Firda Zakiya di 19.35

sebenarnya…banyak yang ingin di share/dibagi dalam blog ini. terutama masalah technologi motor, maklum-lah motor sudah menjadi teman sehari-hari. dan biasanya orang ingin mendongkrak performa motor tapi asal, tidak ada dasar pengetahuannya! karena penasaran hal yang dilakukan cenderung mubadzir danbersifat coba-coba. hal tersebut dimanfaatkan pedagang untuk menjual dagangannya, efeknya motor gak kenceng tapi mesinnya malah jebol.
kali ini penulis akan membahas masalah busi racing dipakai untuk harian pada motor standart! banyak temen yang minta saran, busi racing apa sih yang cocok untuk motor bebekku? (motor baru keluar dari dealer, pengennya langsung upgrade)!! mungkin pertanyaan tersebut juga sering terdengar di telinga sobat semua…
kalo dari sisi teknis motor standart pake businya ya yang biasa aja! gak uasah racing-racingan…selain harganya mahal performanya gak keluar pada motor STD, ah ….masak sih?! Dalam pengapian, busi tidak bekerja sendiri. ada komponen lain yang menunjang kinerjanya, mulai dari pulser/sensor, CDI juga koil. kalo komponen-komponen yang lain saja masih standart berarti api yang di umpan dari koil juga segitu-segitu aja! nah disini busi racing tidak bisa menerima perlakuan yang standart, karena busi racing sendiri di desain para engineer-nya untuk kompetisi.
BUsi memiliki proses kerja(pembakaran) self-cleaner! bahasa simpelnya yaitu pembersihan -sendiri. Nah disini banyak orang tidah ngeh(paham)! Busi racing dan busi es-te-de memiliki angka self-cleaner (SC) yang berbeda. busi racing bekerja pada range temperatur yang tinggi. hal tersebut tentu saja diperoleh pada putaran mesin yang tinggi. nah pada rpm yang tinggi ini SC busi racing bekerja, so kalo  rpm-nya rendah self-cleaner gak jalan, businya ngupil (berkerak), tenaga drop dan busi mati! gak jadi kenceng deh tuh motor! Kalau mau nekat pakai busi racing buat harian,  Pilih seri busi yang paling sesuai dengan kompresi motor STD.  Sampeyan bisa lihat dari kode busi. Misalnya ND atau NGK, rumusnya semakin kecil kode, maka semakin rendah pula SC-nya. Kan di serinya ada angka 6, 7 dan seterusnya.
Tapi kalo ngotot mau pakai busi racing dan dompet tebel juga gak papa, saya akan kasih solusi! Busi racing/tipe dingin bekerja pada termperatur yang tinggi. untuk mencapai hal tersebut banyak cara yang bisa dilakukan. dari langkah pertama yaitu menaikkan kompresi. bisa ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari over size,mengurangi packing atau mengurangi ketinggian ruang bakar(memapas head silinder). langkah kedua adalah menyesuaikan pengapian. karena kompresi sudah naik maka pengapian juga harus advance, yaitu dengan mengganti CDI standart dengan CDI yang programmable. CDI ini juga memiliki angka limit yang tinggi, biasanya diatas 12000rpm. langkah ketiga yaitu menyesuaikan octane BBM. hal ini dilakukan untuk menghilangkan gejala detonasi. Pilih yang angka RON dan MON-nya tidak terpaut jauh! untuk lebih jelasnya next time bisa disambung lagi.
jadi jelas, kalo motor STD pake busi racing pasti cepet mati dan seperti ndut-endutan. kalo ada yang bilang aku pake busi tipe iridium tapi oke-oke saja, berarti sampeyam beli yang elektrodanya iridium tapi yang buat harian! karena elektroda busi sendiri ada bermacam-macam dari tembaga, platinum, iridium, silver/gold (yang terakhir disebut harus order). elektroda tersebut memiliki daya hantar yang berbeda, semakin bagus daya hantarnya ya semakin mahal. tapi sayang juga jika beli busi iridium yang harganya 90rb baru dipakai sehari trus korslet! karena gak ada garansi dari pabrik jika busi korslet akan ditukar baru!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Firda Zakiya Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea