Senin, 27 Februari 2012

Baik Buruknya Nikah Muda

Diposting oleh Firda Zakiya di 23.12

Mungkin bagi sebagian orang menilai menikah muda adalah awal yang indah dan akan berakhir sengsara. Untuk baik dan buruknya, banyak pendapat mengatakan, menikah di usia muda itu sudah tidak jamannya lagi sekarang. Namun sampai saat ini juga masih banyak para wanita yang memilih membina rumah tangga di usia yang masih sangat muda. Beberapa memang kandas di tengah jalan, namun tidak sedikit juga yang bisa langgeng hingga puluhan tahun.
Menikah muda sepertinya bukanlah karena ‘sudah jaman’ atau ‘tidak jaman’ lagi, namun lebih pada pilihan seseorang. Jika Anda berpikir tidak ada keuntungan atau sisi positif menikah muda, coba simak poin-poin berikut ini.

* Di usia muda, wanita lebih enerjik. Mengurusi pekerjaan, urusan rumah tangga, suami dan anak-anak bisa dilakukan dengan penuh semangat.
* Wanita muda belum terlalu banyak pengalaman hidup dan pemikirannya juga masih polos sehingga secara psikologis lebih tidak terbeban. Segala tanggung jawab rumah tangga bisa dilakukannya tanpa berpikir macam-macam.
* Kondisi kesehatan wanita biasanya paling baik saat dia berada di usia muda sehingga lebih tidak berisiko untuk melahirkan. Selain itu, interval kelahiran anak juga lebih bisa diatur karena tidak terbatas oleh umur.
* Wanita muda memiliki lebih banyak orang di sekelilingnya. Teman-temannya masih segar dalam ingatan, orang tuanya juga masih belum lanjut usia, apalagi jika nenek dan kakeknya masih sehat. Semakin banyak orang yang mendampingi, semakin banyak orang yang bisa dijadikan konsultan dalam pernikahannya.
Berikutnya, Anda juga harus menyadari kerugian dan akibat buruk atau sisi negatif yang biasa terjadi pada pasangan yang menikah muda.
* Para wanita muda yang tidak bisa mengatasi urusan rumah tangga dan pekerjaannya akan lebih mudah mengalami depresi sehingga banyak yang berakhir dengan pernikahan tidak bahagia, depresi bahkan bunuh diri.
* Menikah muda membuat wanita memiliki waktu yang tidak banyak untuk mengenal dirinya sendiri dan orang lain, sehingga kemungkinan bersama ‘pria yang salah’ akan semakin besar. Pengalaman di usia 20-an tahun akan membentuk wanita untuk lebih dewasa dan lebih tahu mana yang paling baik untuk dirinya.
* Kehidupan berkeluarga membuat seseorang harus bekerja keras mengumpulkan uang. Wanita muda harus mengorbankan masa mudanya untuk bekerja keras sementara teman-temannya mungkin masih sibuk bersenang-senang.
* Memiliki anak di usia muda membuat wanita harus mengorbankan karirnya untuk mengurus anak. Seringkali hal ini membuat wanita merasa menyesal dan tidak puas.
* Beberapa wanita juga merasa bahwa sedari muda mereka telah mengorbankan banyak hal untuk keluarga, dan tidak berhenti hingga mereka beranjak tua. Waktu berlalu dan gairah asmara menjadi pudar sehingga suami cenderung selingkuh dan akhirnya wanita lagi yang harus mengorbankan kebahagiaan mereka demi anak-anaknya.
Benarkah demikian? Setiap pengalaman hidup membawa ceritanya sendiri. Mungkin dengan kondisi keluarga yang berbeda, pernikahan muda menjadi pilihan yang paling tepat untuk Anda. Sementara untuk kasus yang berbeda, bisa jadi menikah muda justru akan membawa masalah baru dalam hidup Anda. Pertimbangkan sisi baik buruknya sebelum memutuskan hal penting ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Firda Zakiya Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea