Mungkin bagi sebagian orang menilai
menikah muda adalah awal yang indah dan akan berakhir sengsara. Untuk baik dan
buruknya, banyak pendapat mengatakan, menikah di usia muda itu sudah tidak
jamannya lagi sekarang. Namun sampai saat ini juga masih banyak para wanita
yang memilih membina rumah tangga di usia yang masih sangat muda. Beberapa
memang kandas di tengah jalan, namun tidak sedikit juga yang bisa langgeng
hingga puluhan tahun.
Menikah muda sepertinya bukanlah
karena ‘sudah jaman’ atau ‘tidak jaman’ lagi, namun lebih pada pilihan
seseorang. Jika Anda berpikir tidak ada keuntungan atau sisi positif menikah
muda, coba simak poin-poin berikut ini.
* Di usia muda, wanita lebih
enerjik. Mengurusi pekerjaan, urusan rumah tangga, suami dan anak-anak bisa
dilakukan dengan penuh semangat.
* Wanita muda belum terlalu banyak
pengalaman hidup dan pemikirannya juga masih polos sehingga secara psikologis
lebih tidak terbeban. Segala tanggung jawab rumah tangga bisa dilakukannya
tanpa berpikir macam-macam.
* Kondisi kesehatan wanita biasanya
paling baik saat dia berada di usia muda sehingga lebih tidak berisiko untuk
melahirkan. Selain itu, interval kelahiran anak juga lebih bisa diatur karena
tidak terbatas oleh umur.
* Wanita muda memiliki lebih banyak
orang di sekelilingnya. Teman-temannya masih segar dalam ingatan, orang tuanya
juga masih belum lanjut usia, apalagi jika nenek dan kakeknya masih sehat.
Semakin banyak orang yang mendampingi, semakin banyak orang yang bisa dijadikan
konsultan dalam pernikahannya.
Berikutnya, Anda juga harus
menyadari kerugian dan akibat buruk atau sisi negatif yang biasa terjadi pada
pasangan yang menikah muda.
* Para wanita muda yang tidak bisa
mengatasi urusan rumah tangga dan pekerjaannya akan lebih mudah mengalami
depresi sehingga banyak yang berakhir dengan pernikahan tidak bahagia, depresi
bahkan bunuh diri.
* Menikah muda membuat wanita
memiliki waktu yang tidak banyak untuk mengenal dirinya sendiri dan orang lain,
sehingga kemungkinan bersama ‘pria yang salah’ akan semakin besar. Pengalaman
di usia 20-an tahun akan membentuk wanita untuk lebih dewasa dan lebih tahu
mana yang paling baik untuk dirinya.
* Kehidupan berkeluarga membuat
seseorang harus bekerja keras mengumpulkan uang. Wanita muda harus mengorbankan
masa mudanya untuk bekerja keras sementara teman-temannya mungkin masih sibuk
bersenang-senang.
* Memiliki anak di usia muda membuat
wanita harus mengorbankan karirnya untuk mengurus anak. Seringkali hal ini
membuat wanita merasa menyesal dan tidak puas.
* Beberapa wanita juga merasa bahwa
sedari muda mereka telah mengorbankan banyak hal untuk keluarga, dan tidak
berhenti hingga mereka beranjak tua. Waktu berlalu dan gairah asmara menjadi pudar
sehingga suami cenderung selingkuh dan akhirnya wanita lagi yang harus
mengorbankan kebahagiaan mereka demi anak-anaknya.
Benarkah demikian? Setiap pengalaman
hidup membawa ceritanya sendiri. Mungkin dengan kondisi keluarga yang berbeda,
pernikahan muda menjadi pilihan yang paling tepat untuk Anda. Sementara untuk
kasus yang berbeda, bisa jadi menikah muda justru akan membawa masalah baru
dalam hidup Anda. Pertimbangkan sisi baik buruknya sebelum memutuskan hal
penting ini.
0 komentar:
Posting Komentar