“Begitu banyak predator (laki-laki di dalam dunia maya) di luar sana, menonton kamu melangkah, melihat kehidupamu, berhati-hatilah dengan orang yang terlihat baik namun sebenernya mereka adalah serigala, yang terlihat peduli, yang tampak cerdas, dan yang memiliki kata-kata yang manis” ucapku kepada seorang perempuan muda yang baru saja ku kenal di dalam dunia maya, aku menasehatinya karena dia mempunyai kelemahan yaitu terlalu mudah sekali percaya kepada orang lain aku tidak melarangnya tapi hal itu dapat membahayakan dirinya sudah banyak bukti di televisi, koran, internet dan media lainnya kasus pelecehan seksual terhadap remaja perempuan yang dimulai dari chatting.
Aku
hanya seorang musafir yang melakukan pejalanan rohani disepanjang hidupku aku
memberikan pengalaman hidupku atau mengambil pengalaman orang lain untuk
memperkaya diriku, aku selalu berusaha peduli kepada orang-orang yang
membutuhkan pertolongan ku, aku mempunyai visi aku ingin melihat anak-anak muda
bebas dari narkoba, alkohol, pornografi, seks bebas, kejahatan dan hal buruk
lainya.
Beberapa
tahun yang lalu aku diajak oleh salah satu teman untuk menjenguk keluarganya
yang sedang sakit ternyata dia terinfeksi virus HIV/AIDS stadium akhir, pada saat aku datang dan kondisinya
sudah sangat menderita, tidak dapat makan karena sudah terkena radang tenggorokan
yang sangat parah, bayangkan diumurnya yang masih terbilang muda itu harus
kehilangan masa depannya, dia sangat terpuruk dia sangat menyesal karena telah
salah megambil keputusan, gara-gara narkoba dan seks bebas dia harus terbaring
lemah dengan segala penyesalan dan keterpurukan, aku mencoba untuk mengajaknya
bicara dan memberi dorongan-dorongan yang positif agar dia tidak putus asa
dalam melawan penyakinya itu, beberapa hari kemudian aku mendapatkan kabar
bahwa dia telah meniggal tapi sebelum meninggal dia merasakan adanya kedamaian
dan ketenangan, saat itu juga aku menangis terharu dan bersyukur karena
kedatangaku memberikan manfaat disaat-saat terakhirnya.
Aku
berdoa agar dia diterima di sisi Tuhan dan agar tidak ada korban lagi karena
jika sudah mencoba menggukan narkoba pasti akan mencoba seks bebas karena sudah
satu paket, jadi jangan sekali-kali untuk mencobanya.
Dan
beberapa bulan setelah itu aku diajak pergi oleh temanku yang lain untuk
menjenguk keluarganya di Rumah Sakit Cikini, aku dibawa ke bangsal isolasi
pasien penyakit dalam yang sudah parah, ternyata itu bangsal untuk pasien yang
terinfeksi HIV/AIDS kali ini seorang laki-laki muda dia terkena HIV/AIDS
lagi-lagi gara-gara narkoba, bahkan orang tuanya sudah tidak mau menganggapnya
sebagai anak karena merasa malu, dia dibuang dan tidak dipedulikan lagi mau
hidup ataupun meninggal, kembali aku mencoba memberikan dorongan-dorongan
positif agar hatinya kuat, sekalipun keluarga dan orang tua membuang kita tapi
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dan menerima dengan apa adanya kita
asal kita mau kembali dan bertaubat kepada-Nya, beberapa hari kemudian aku
dikabarkan bahwa dia meninggal saat itu saya menangis dan bersyukur bahwa
disaat-saat sepi dan sendiri aku masih dapat menguatkan hatinya.
Life
is a journey, bagaimana kamu mengisi perjalananmu? Harus mengambil keputusan yang tepat pikirkan
matang-matang sebelum mengambilnya, jika kamu ragu mintalah petunjuk orang tua
atau orang yang lebih dewasa yang berpengalaman atau yang lebih baik dan tepat
mintalah petunjuk kepada Tuhan, jika ada yang membutukan segeralah tolong
semampu kita dan yakinlah kita akan merasakan kebahagiaan yang tidak dapat
dibeli dengan uang atau diukur dengan materi.
Aku
belajar ini semua dari pengalamanku sendiri dan pengalaman orang lain, aku
pernah merasakan penderitaan di dalam penjara selama 3 bulan karena kesalahanku
dalam mengambil keputusan saat remaja.
Inilah
penyebabnya, karena terhimpit ekonomi bapak selalu berbuat kasar kepada ibu,
aku dan kelima saudaraku juga sering dipukul, aku anak keempat dan hanya ibulah
perempuan satu-satuya dirumah, hampir setiap hari bapak melakukan itu kepada
kami, dan aku bersumpah jika aku sudah besar kelak akan ku bunuh dia ternyata
bukan hanya aku yang ingin melakukan itu semua saudara ku pun sama.
Karena
kurangya kasih sayang dari bapak, akhirnya kami mecari pengakuan diluar dengan
menjadi pemalak, penodong dan segala tidakan kriminal lainnya, selain itu aku
juga pernah menjadi kuli bangunan, pengamen, dan tukang parkir.
Ibu
adalah perempuan yang sangat tegar dia tidak sekalipun mengeluh dan menggugat
cerai bapak dan milih tabah menghadapi bapak dan merawat kami sampai besar.
Itulah
kenapa aku mudah merasa empati kepada orang-orang yang terbuang karena aku
pernah merasakan apa yang mereka rasakan.
Kenapa
aku memilih untuk bertaubat? karena Tuhan telah menegurku berkali-kali, saat
itu setelah aku kumpul bareng teman-temanku, beberapa hari yang lalu aku baru
saja keluar dari penjara, aku rebahan di dalam kamar ingin tidur tapi tidak
seperti biasanya aku merasakan takut yang sangat-sangat aku rasa aku mengalami
sakaratul maut seluruh badanku dingin sekali kalau aku meninggal pasti dan
sudah pasti aku akan masuk neraka aku sudah tidak tau apa yang harus aku
lakukan akhirnya aku datang ke kamar tidur orang tuaku untuk meminta maaf dan
berpamitan, saat itu aku stres sekali dan akhirnya aku meminta pertolongan
kepada Tuhan dan memohon ampun kepada-Nya, ternyata Tuhan memberikanku
kesepatan kedua untuk memperbaiki hidup dan itulah titik dimana saya bertaubat.
Sebenernya
urusan tobat itu adalah respon kita terhadap panggilan Tuhan, ada satu titik
atau satu waktu Tuhan berbicara kepada kita untuk memanggil kita agar kembali
ke jalan yang benar, Tuhan bisa bicara melalui banyak hal atau kejadian apa
saja tapi pertanyaannya apa kita mau meresponnya atau memberi perhatian atas
panggilan-Nya.
Jadilah
orang yang berani melakukan perubahan dan jangan pernah memandang rendah
orang-orang yang terbuang siapa tahu merekalah yang dapat melakukan perubahan
di dunia.
Beberapa
minggu yang lalu ada seorang gadis kecil yang fisiknya kurang sempurna berdiri
di depan rumah, aku senyum dan menyapanya, dia membalas senyumku, subhanallah
itu adalah senyum termanis dan tertulus yang pernah aku lihat, akhirnya aku
menyuruhnya masuk dan memberikan makanan, sambil ngobrol-ngobrol tiba-tiba dia
bilang.
“Abang
wajahnya cerah dan bersih sekali” sampai aku terdiam beberapa saat dan kemudian
dia berpamitan untuk pulang dan berterima kasih. Hidup itu harus memberikan
dampak positif jangan pernah membutakan mata saat melihat orang yang kesusahan,
jangan menulikan telinga saat orang meminta bantuan kepada kita, mata telinga
semua hanya titipan dari Tuhan kalau tidak dipergunakan baik-baik tandanya kita
adalah makhluk yang suka menyia-siakan kesempatan yang baik.
Suatu
hari aku sedang jalan dan melihat temanku yang memang umurnya dibawah umurku
sedang merokok dengan wajah yang terlihat suntuk, aku medatangi dan menyapanya.
“Bro,
muka lu suntuk banget kenape? Ada masalah cerita-ceritalah” tanyaku, tiba-tiba
dia menangis dipinggir jalan di depan warung, beberapa saat setelah dia dapat
menguasai diriya aku mulai bicara.
“Bro,
Tuhan sayang sama lu ada apa?”
“Kayaknya
dosa gua udah terlalu banyak, gua udah terlalu bejat, gua udah terlalu banyak
mengecewakan Tuhan” katannya.
“Eh,
Tuhan nggak akan menolak hambanya untuk minta ampun pada-Nya, seberapa buruk
dan bejatnya elu kalau memang mau bertaubat pasti Tuhan terima kok” setelah
beberapa lama kami berbicara dan aku berusaha untuk memberikan dorongan-dorongan
positif, dan dia berpamitan untuk pulang.
“Makasih
ya Bro lu udah membuat gua lebih tenang, kalo lu nggak dateng mungkin tadi itu
rokok terakhir gua”
“Loh,
emangnya kenapa?”
“Gua
udah nyiapin racu serangga di kamar gua, gua udah ada rencana bunuh diri tapi
nggak tau kenapa gua pengen ngerokok dan keluar sebentar sebelum gua melakukan
itu, untunglah Tuhan masih sayang sama gua dan menyadarkan gua dengan ketemu
sama lu” saya merinding dan memeluknya.
“Syukurlah
Bro, Tuhan masih sayang sama lu dan ngasih kesempatan yang kedua untuk
memperbaikiya”.
Hidup
itu harus memberikan dampak positif buat orang-orang yang ada disekitar kita,
senyum dan perhatian kita saja bisa membuat orang berubah fikiran untuk tidak
bunuh diri jadi untuk apalagi berdiam diri dan untuk apa selalu melihat keatas kalau
memang hanya membuat kita menjadi iri dan resah, cobalah tengok ke bawah banyak
sekali perjalanan yang dapat diambil dari mereka bukan?
Note :
Alhamdulillahirobbil’alamin,
akhirnya selesai juga artikel Life Is A
Journey, saya sangat berterimakasih kepada anda Mr. Secret, yang telah
mencerita perjalanan hidupnya ini dan memberi kesempatan kepada saya untuk menuliskannya.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada saya dan pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca dan mohon dibukakan pintu maaf karena masih
banyak sekali kesalahan dan kekurangan karena kesempurnaa hanyalah milik Allah.
By: zakiya Firda
By: zakiya Firda
0 komentar:
Posting Komentar